JENIS - JENIS AUDIT TI
1. Sebutkan
dan jelaskan jenis-jenis audit TI!
Jawab
:
Audit
dalam teknologi sistem informasi terbagi dalam beberapa jenis:
1.
Audit Internal
Audit
Internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi
untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan suatu organisasi yang dilaksanakan.
Tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para anggota organisasi dapat
melakukan tanggung jawabnya secara efektif.
2. Audit Sistem Informasi
Audit
atas sistem informasi perlu dilakukan karena banyaknya resiko yang perlu
dihadapi oleh organisasi berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi.
Resiko-resiko tersebut antara lain :
-
Kehilangan data
Data
merupakan aset teknologi informasi yang sangat kritikal bagi kelangsungan operasional
perusahaan. Ketika data tersebut hilang maka perusahaan akan mengalami
kesulitan seperti misalnya data yang hilang adalah data penjualan maka
perusahaan tersebut harus melakukan verifikasi manual atas dokumen penjualan
yang dimiliki dengan menggunakan waktu yang cukup lama.
-
Kesalahan pengambilan keputusan
Sebuah
keputusan pada umumnya diambil berdasarkan data dan informasi yang tersedia.
Saat ini dalam bidang kedokteran banyak yang sudah menggunakan bantuan Decision
Support System (DSS) untuk mengambil keputusan yang penting. Keputusan dokter
bisa saja melakukan tindakan dengan menggunakan bantuan software tersebut. Jika
pengambilan keputusan tersebut salah bisa salah, taruhannya adalah nyawa
seseorang.
-
Penyalahgunaan komputer
Risiko
kemungkinan penyalahgunaan teknologi yang dapat megakibatkan kerugian yang
bahkan tidak terbayangkan. Risiko tersebut tersebut dapat berupa ancaman fisik
seperti penghancuran dan pencurian aset dan nonfisik seperti hacking, virus,
penyalahgunaan akses.
-
Nilai Investasi
Sebagian
besar investasi dalam teknologi informasi memerlukan dana yang tidak sedikit
dan cenderung sulit dikendalikan. Di Indonesia, belum banyak organisasi yang
melakukan analisis cost & benefit sebelum melakukan investasi teknologi
informasi.
-
Aspek privasi
Banyak
data dan informasi yang bersifat pribadi tersimpan dalam sistem komputer,
seperti misalnya apabila kita mempunyai kartu kredit, maka data tanggal
terkadang merupakan informasi pribadi akan tersimpan dalam sistem penyedia
kartu kredit.
-
Kesalahan pengoperasian komputer
TI
biasa digunakan untuk melakukan perhitungan yang rumit, misalnya penghitungan
bunga bank. Penggunaan TI untuk mendukung proses penghitungan bunga bukannya
tanpa resiko kesalahan. Resiko ini semakin besar ketika bank tersebutbaru saja
berganti sistem yang sebelumnya mereka gunakan. Tanpa adanya mekanisme
pengembangan sistem yang memadai, mungkin saja terjadi kesalahan penghitungan
atau bahkan fraud.
-
Evaluasi Teknologi
Teknologi
informasi, seperti halnya teknologi yang lain mempunyai sifat netral. Sisi baik
dan sisi buruk akibat pemanfaatannya tergantung kepada siapa penggunanya dan
untuk apa digunakan.
3. Audit Kecurangan
Auditor
kecurangan bertugas sebagai ahli dalam penyelidikan atau untuk menyajikan bukti
di pengadilan. Audit Internal, dan Audit TI yang juga umumnya meliputi auditor
kecurangan dengan spesialisasi khusus di beberapa perusahaan besar.
4.
Audit Eksternal/Keuangan
Audit
eksternal/keuangan dihubungkan dengan para editor yang bekerja di luar
(independen) dari perusahaan yang diaudit. Tujuan audit ini berkaitan dengan
penyajian laporan keuangan.
2. Berikan
contoh yang berkaitan dengan jenis-jenis audit TI!
Jawab
:
Jenis
Audit berdasarkan Bidang :
a. Audit
keuangan
Audit laporan
keuangan adalah audit
yang dilakukan oleh
auditor eksternalmaupun internal
terhadap laporan keuangan auditee untuk memberikan pendapat apakah laporan
keuangan tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yangtelah
ditetapkan. Hasil audit lalu dibagikan kepada pihak luar perusahaan
sepertikreditor, pemegang saham, dan kantor pelayanan pajak
Contoh :
Laporan atau pembukuan
mengenai neraca penjualan
dari sebuahperusahaan.
b. Audit
operasional (management audit)
Audit operasional
merupakan penelahaan secara
sistematik aktivitas operasi organisasi dalam hubungannya dengan
tujuan tertentu. Dalam audit operasional,auditor diharapkan
melakukan pengamatan yang
obyektif dan analisis yang komprehensif terhadap
operasional-operasional tertentu.
Contoh
: Pembuatan Laporan Barber/Johnson di dalam ruang lingkup Rumah Sakit untuk
menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat untuk bangsal perawatan pasien.
c. Audit
ketaatan (complience audit)
Audit ini
bertujuan untuk menentukan
apakah yang diperiksa
sesuai dengan kondisi, peratuan,
dan undang-undang tertentu. Kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam audit
kepatuhan berasal dari sumber-sumber yang berbedaAudit sisteminformasi.
Contoh
: Evaluasi kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan SOP sebagai indicator
untuk melakukan penilaian
d. Audit
E-Commerce
Audit
e-commerce adalah audit yang
dilakukan untuk memberikan
assurancekepada pihak-pihak yang berkepentingan akan tingkat keamanan
yaitu bahwaseluruh data yang dikirim via Internet hanya dapat diakses oleh
orang-orang yangberhak untuk bertransaksi secara on-line pada suatu perusahaan
e-commerce danbahwa sistem transaksi e-commerce tersebut berjalan dengan baik.
Contoh:
Pengujian terhadap aplikasi berbasis web yang bergerak di dalam bidangtransaksi
keuangan maupun jasa dan barang.
e. Audit
Forensicmengkhususkan dalam menyelidiki
kecurangan dan bekerja
secara tertutupdengan internal
auditor dan pengacara.
Contoh:
Melakukan pengecekan akan adanya kecurangan atau tindak melanggarhukum di dalam
suatu melakukan pekerjaan.
3. Jelaskan
tahapan-tahapan audit TI dan siapa yang melakukan audit TI (jelaskan
alasannya)!
Jawab
:
Tahapan
Audit Sistem Informasi
Berikut
ini terdapat beberapa tahapan audit sistem informasi, terdiri atas:
1. Perencanaan
Audit (Planning The Audit)
Perencanaan
merupakan fase pertama dari kegiatan audit, bagi auditor eksternal hal ini
artinya adalah melakukan investigasi terhadap klien untuk mengetahui apakah
pekerjaan mengaudit dapat diterima, menempatkan staff audit, menghasilkan
perjanjian audit, menghasilkan informasi latar belakang klien, mengerti tentang
masalah hukum klien dan melakukan analisa tentang prosedur yang ada untuk
mengerti tentang bisnis klien dan mengidentifikasikan resiko audit.
2. Pengujian
Pengendalian (Test Of Controls)
Auditor
melakukan kontrol test ketika mereka menilai bahwa kontrol resiko berada pada
level kurang dari maksimum, mereka mengandalkan kontrol sebagai dasar untuk
mengurangi biaya testing. Sampai pada fase ini auditor tidak mengetahui apakah
identifikasi kontrol telah berjalan dengan efektif, oleh karena itu diperlukan
evaluasi yang spesifik.
3. Pengujian
Transaksi (Test Of Transaction)
Auditor
menggunakan test terhadap transaksi untuk mengevaluasi apakah kesalahan atau
proses yang tidak biasa terjadi pada transaksi yang mengakibatkan kesalahan
pencatatan material pada laporan keuangan. Tes transaksi ini termasuk
menelusuri jurnal dari sumber dokumen, memeriksa file dan mengecek keakuratan.
4. Pengujian
Keseimbangan atau Keseluruhan Hasil (Tests Of Balances or Overal Result)
Untuk
mengetahui pendekatan yang digunakan pada fase ini, yang harus diperhatikan
adalah pengamatan harta dan kesatuan data. Beberapa jenis subtantif tes yang
digunakan adalah konfirmasi piutang, perhitungan fisik persediaan dan
perhitungan ulang aktiva tetap.
5. Penyelesaian
/ Pengakhiran Audit (Completion Of The Audit)
Pada
fase akhir audit, eksternal audit akan menjalankan beberapa test tambahan
terhadap bukti yang ada agar dapat dijadikan laporan.
Lingkup
Audit Sistem Informasi pada umumnya difokuskan kepada seluruh sumber daya
sistem informasi yang ada, yaitu Aplikasi, Informasi, Infrastruktur dan
Personil.
Narasumber
:
-
https://excitedblog.wordpress.com/2017/11/01/jenis-jenis-audit-dalam-teknologi-sistem-informasi/
-
https://dokumen.tips/documents/jelaskan-jenis-jenis-dari-audit-dan-berikan-contohnya.html
-
https://www.dosenpendidikan.co.id/audit-sistem-informasi/
-
Komentar
Posting Komentar